Minggu, 13 Maret 2016

Tokoh Politik dan Militer: Farouk Muhammad


Prof. DR. Farouk Muhammad (lahir di Bima, 17 Oktober 1949; umur 66 tahun) adalah wakil ketua DPD RI periode 2014 - 2019 dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat

Pendidikan
  1. Akabri bagian Kepolisian, Magelang (1969-1972)
  2. Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta (1979-1981)
  3. Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Polri, Bandung (1985-1986)
  4. Oklahoma City University, Oklahoma AS (1993-1994)
  5. Florida State University, Tallahasee, AS (1994-1998)

Sabtu, 30 Mei 2015

Tokoh Politik: Afan Gaffar

Afan Gaffar dikenal sebagai ilmuwan yang aktif menulis di berbagai media massa dan kerap memberikan pelatihan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupunDPRD. Ia pernah menjadi anggota KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ia juga seorang pengamat politik yang dekat dengan Amien Rais serta banyak aktivis dan tokoh di Indonesia. Jabatan terakhir sebagai Ketua Program Studi Ilmu Politik Lokal dan Otonomi Daerah serta Sekretaris MWA (Majelis Wali Amanah) UGM.

Sosok kelahiran 21 Juni 1947 itu meninggalkan dua orang anak, Nina Ulfah Nulatutadjie dan Erlangga D.A. Gaffar, dari pernikahannya dengan Sudjiatmi Purwaningsih. Afan juga adalah seorang kakek dari dua orang cucu, Bawika Kinennara dan Bima Nayotama Gaffar. Selama hayatnya, Afan dinilai sangat berdedikasi tinggi pada dunia pendidikan dan politik di Tanah Air.

Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

Al-Mukarram Maulana al-Syaikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid'dilahirkan di Kampung Bermi, Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Baratpada tanggal 17 Rabiul Awwal 1316 Hijriah bertepatan dengan tanggal 5 Agustus 1898 Masehi dari perkawinan Tuan Guru Haji Abdul Madjid (dia lebih akrab dipanggil dengan sebutan Guru Mukminah atau Guru Minah) dengan seorang wanita shalihah bernama Hajjah Halimah al-Sa'diyah.

Nama kecil dia adalah 'Muhammad Saggaf', nama ini dilatarbelakangi oleh suatu peristiwa yang sangat menarik untuk dicermati, yakni tiga hari sebelum dia dilahirkan ayah dia, TGH. Abdul Madjid, didatangi orang waliyullah masing-masing dari Hadramaut dan Magrabi. Kedua waliyullah itu secara kebetulan mempunyai nama yang sama, yakni "Saqqaf". Kedua waliyullah itu berpesan kepada TGH. Abdul Madjid supaya anaknya yang akan lahir itu diberi nama "Saqqaf" yang artinya "Atapnya para Wali pada zamannya". Kata "Saqqaf" di Indonesia-kan menjadi "Saggaf" dan untuk dialek bahasa Sasak menjadi "Segep". Itulah sebabnya dia sering dipanggil dengan "Gep" oleh ibu dia, Hajjah Halimah al-Sa'diyah.